Kabut asap yang melanda beberapa daerah di Sumatera, juga mulai mengganggu aktifitas para nelayan di Laut Kabupaten Lingga. Dampaknya, penghasilan nelayan juga mengalami penurunan karena jarang pandang mereka sangat terbatas saat melaut.
“Sekarang kami hanya berani melaut paling jauh 10 mil dari bibir pantai, karena kalau terlalu jauh kita takut tersesat. Itu untuk wilayah Daik, tapi untuk wilayah Jambi kita tidak berani sama sekali karena kabutnya sangat tebal,” kata Zainal, salah satu nelayan saat ditemui di Pelabuhan Dabosingkep, Rabu (9/9/2015).
Sejak kabut asap yang menerpa beberapa wilayah Sumatera ini, para nelayan juga mengeluhkan hasil laut mereka yang berkurang drastis. Hal ini karena mereka harus membatasi wilayah penangkapan ikan dan jika terlalu kabut maka mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan.
“Kita harus membatasi wilayah tangkapan, padahal ikan-ikan besar itu berada di atas 10 mil, kalau di dekat-dekat ini hanya ikan-ikan kecil, dan wilayahnya pun harus kita perhitungkan, karena peralatan kita sangat terbatas. Biasanya kita bisa dapat 100 kilogram ikan, sekarang separuhnya saja sudah bagus,” ungkapnya.
Kabut asap ini mulai menganggu aktifitas mereka dilaut sejak hampir sepekan ini. Bahkan saat ini kabut tersebut semakin parah memasuki wilayah laut Lingga. “Sudah hampir seminggu, dan beberapa hari ini semakin parah, ada juga yang tidak berani melaut karena takut tersesat,” kata Zainal.
Selain nelayan di Dabosingkep beberapa nelayan lainnya di wilayah Lingga juga tidak berani melaut terlalu jauh.
Related Posts
Palestina kecam Israel gunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza
Alasan Starbucks Disebut Pro-Israel dan Ikut Diboikot
Unilever Pro-Israel, Pepsodent, Sunsilk, Royco, Hingga Bango Kena Boikot
Lagi – Lagi Kebohongan Zionis Israel Terungkap! 28 Helikopter Apache Israel Bunuh Tentara dan Warga Sipilnya
Amerika Kian Dalam Terlibat Pembunuhan Masal (Genosida) oleh israel di Gaza, Palestina
No Responses