KepriMobile.Com – Seekor ular piton (sawa) ikut mati terpanggang lantaran berusaha melindungi telur-telurnya dari panasnya api yang membakar area hutan di Desa Anjir, Kecamatan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Tubuh ular piton sepanjang dua meter ini melingkar di sebuah cabang pohon. Kepalanya berada di pangkal cabang, sementara tubuhnya melingkar ke bawah. Sedangkan bagian ekor ada di atas kepala.
Kondisi ular itu saat ditemukan sangat memprihatinkan. Sebagian kulitnya terkelupas hingga terlihat dagingnya berwarna merah.
Enam telur seukuran kepalan tangan berada di perut ular. Jika diperhatikan dengan seksama, posisinya seperti seorang ibu yang sedang menggendong anak.
Sedangkan empat telur lainnya terdapat di atas ekor dan di antara cabang pohon. Sedangkan tiga lagi ditemukan sudah pecah.
Kesepuluh telur itu kondisinya sudah rusak. Terdapat banyak cekungan dan warna kusam di cangkang akibat terjilat api.
Ular piton nahas ini ditemukan oleh seorang anggota Brimob Polda Kalimantan Selatan, Bripda Muhammad Zainuddin.
“Saya lihatnya miris. Pertama melihat ular saya pikir masih hidup, ternyata sudah mati, dan matinya kayak melindungi,” kata Zainuddin yang akrab disapa Zaen Selasa (20/10).
Zaen lantas menyelamatkan bangkai ular piton dan telur-telurnya ke lokasi aman di pinggir jalan.
“Di semak di tengah hutan, posisinya sama seperti itu. Terpanggang mengering,” ucap Zaen.
Zaen bersama lima temannya kemudian mengubur ular itu di sekitar lokasi. Kini Zaen bersama puluhan anggota Brimob masih berada di lokasi dan terus memadamkan kobaran api.
(merdeka)
Related Posts
FKNN Sampaikan Aspirasi Nelayan Nusantara, Komisi IV DPR RI Dukung Evaluasi PP Nomor 11/2023
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,98 Triliun
Imigrasi Hapus Denda Overstay untuk WNA Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT
Guru Besar Fakultas Kedokteran Soroti Kebijakan Menkes Budi Gunadi, Ekosistem Pendidikan Bisa Terganggu
Prabowo Siapkan Badan Penerimaan Negara, DJP dan Bea Cukai Tak Lagi di Bawah Kemenkeu
No Responses