Permintaan TKI Di Singapura Menurun Karena Bayaran TKI Naik

Permintaan TKI Di Singapura Menurun Karena Bayaran TKI Naik

KepriMobile.Com-Di Daerah Singapura sekarang permintaan TKI indonesia menurun sebab kenaikan upah minimum mereka naik dari USD 500 per bulan menjadi USD 550 per bulan mulai tahun depan.

Jika demikian, penurunan tersebut diharapkan tak berlangsung lama. “Setelah bulan kedua, pasar bakal cenderung beradaptasi,” kata Gary Chin, Direktur Pelaksana Agensi Tenaga Kerja Asing Singapura, seperti dikutip The Straits Times, kemarin.

Gary mendasarkan ucapannya pada pengalaman penaikan upah pada September tahun lalu dari USD 450 per bulan menjadi USD 500 per bulan. Penaikan upah menjadi USD 550 per bulan diumumkan Kedutaan Besar Indonesia melalui surat kepada agen tenaga kerja di Singapura, bulan lalu.

Jika tak patuh, agen tenaga kerja Singapura terancam sanksi pelarangan menyalurkan pekerja Indonesia. Saat ini, sebanyak 125 ribu atau hampir setengah populasi pramuwisma asing di Singapura berasal dari Indonesia.

Warga Singapura terdorong untuk memperbarui kontrak pekerja Indonesia. Dengan begitu, mereka bisa bernegosiasi soal besaran upah. Jika terminasi, artinya mereka harus membuat kontrak baru dengan menggunakan standar upah minimum yang sudah dinaikkan tersebut.

Direktur Comfort Employment Pte.Ltd Benny Liew mengatakan, pasar permintaan pembantu Indonesia kemungkinan masih stabil dalam jangka pendek. Setelah itu, penaikan upah bisa mendorong warga Singapura memakai jasa asisten rumah tangga asing, di luar Indonesia.

Sekedar ilustrasi, peminat jasa pekerja Filipina terus menyusut seiring meningginya upah mereka, berkisar USD 400- USD 570 per bulan.

Padahal, sebelumnya, pekerja asal Negeri Lumbung Padi itu laku keras lantaran memiliki modal kepandaian berbahasa Inggris. Pekerja Myanmar menjadi alternatif. sebab, upah untuk pembantu berpengalaman hanya sekitar USD 500 per bulan. Itu setara dengan upah untuk pembantu pemula asal Indonesia.

Sa’diah Saidi, pemilik SJ Global Employment Pte.Ltd, mengatakan, mayoritas tenaga kerja yang disalurkannya selama ini berasal dari Indonesia. Namun, dia bakal beralih ke pekerja Myanmar dan Kamboja, jika upah pembantu Indonesia terus naik.

(merdeka)

468x60

No Responses

Leave a Reply