KEPRIMOBILE.COM(KMC),JAKARTA — Hipertensi, diabetes, usia, kebiasaan merokok dan stres akan sangat berbahaya bagi kesehatan jantung kita. Kebiasaan tersebut ternyata memicu munculnya kelainan irama jantung berupa detak jantung yang tidak regular yang disebut Fibrilasi Atrium atau FA.
Ketua Indonesia Heart Rhtyhm Society (InaHRS) Yoga Yuniadi mengungkapkan ada fakta terbaru yang ditemukan dalam 1-2 tahun belakangan ini dimana FA juga menyebabkan terjadinya serangan jantung atau infark miokard. FA menyebabkan status pembekuan darah di seluruh tubuh meningkat dan jika penyempitan terjadi di pembuluh koroner, pasien bisa mengalami serangan jantung.
“Berdasarkan penyebabnya, FA terbagi dalam 2 kelompok, yaitu Lone AF (FA Sorangan), penyebab FA tidak jelas, sering terjadi pada usia muda dan terdapat faktor genetik serta kelompok FA lainnya yaitu berkaitan dengan hipertensi, diabetes, usia, kebiasaan merokok dan stres,” di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Untuk itu, paparnya, diadakan upaya pencegahan yang sebenarnya bisa dilakukan dengan menghindari faktor risiko tersebut. Dokter biasanya akan menghitung skoring FA dengan memperhatikan seluruh faktor risiko, yaitu Congestive heart pulse, Hypertension, Age, Diabetes, Stroke, Vascular Disease, Sex category atau yang dikenal dengan metode CHADSVASC.
”Kami menyelenggarakan ‘Kampanye Peduli FA’ agar masyarakat dan dokter memahami FA dan terhindar dari stroke, gagal jantung dan serangan jantung,” bebernya.
Dia menerangkan salah satu kegiatan yang dilakukan bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) adalah pemeriksaan EKG gratis di fasyankes dan mall-mall di seluruh Indonesia dengan target sebanyak 25.000 peserta dalam kurun waktu seminggu.
“Ada Aceh, Medan, Batam, Pekanbaru, Padang, Bengkulu, lalu seluruh kota di Jawa. Di Makassar, NTB, dan Bali untuk fanyankes. Saya belum dengar untuk Papua sih. Kalau Yogyakarta dilakukan di suatu desa atau posyandu,” ucapnya.
Untuk Jakarta sendiri, bebernya, pemeriksaan gratis akan hadir di mall seperti di Bekasi, Detos, Blok M, Mangga Dua, dan di Pluit. Saat ini pemeriksaan EKG tidak perlu membuka baju dan dilakukan dalam keadaan duduk yang nanti akan ada dokter yang menerangkan cara penggunaannya.
“Kami baru bisa menyiapkan 200 alat dan di Jakarta hanya 20 alat. Anda yang berusia 40 tahun keatas dapat langsung berkunjung ke mall terdekat,” imbuhnya.
Di samping itu, juga diselenggarakan Simposium Dokter untuk dokter umum secara gratis di seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan pertama di Jakarta pada 30 Juli di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. Serta pada puncak acara yakni 31 Juli mendatang akan diselenggarakan Fun Bike dan Ceramah Awam di Jakarta.
“Untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas akibat FA, maka masyarakat perlu diberikan informasi seluas-luasnya tentang hal ini termasuk upaya pencegahan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter apabila terjadi gejala FA dan pemberian antikoagulan jika terdiagnosa FA,” tutupnya.
(bisnis)
No Responses