Ratusan nelayan bintan belum berani melaut lagi

Ratusan nelayan bintan belum berani melaut lagi

KEPRIMOBILE.COM (KMC), Bintan – Ratusan nelayan tradisional di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, belum berani melaut lantaran cuaca buruk masih pada musim angin utara.

Ratusan perahu berbentuk persegi panjang yang digunakan nelayan untuk menjaring ikan dan cumi-cumi ditambatkan di bibir pantai di Kecamatan Telok Sebong dan Malang Rapat, Bintan, Kamis.

“Saya sudah dua bulan tidak melaut. Cuaca sangat buruk. Jadi, saya dan teman-teman bekerja di darat,” kata Jumardi, nelayan trandisional, di Bintan.

Dia memperkirakan pada Februari 2017 akan dapat melaut. Biasanya, kata dia cuaca mulai membaik setelah musim angin utara.

“Sekarang gelombang laut kadang tinggi, tetapi hujan lebat disertai petir saat gelombang tidak tinggi. Ini yang membuat saya dan teman-teman takut melaut,” ucapnya.

Jumardi memilih bekerja membuat kelong baru saat musim angin utara. Kelong itu tidak hanya untuk menangkap ikan dan cumi, melainkan dapat disewa oleh wisatawan yang suka memancing di tengah laut.

Usaha itu menguntungkan baginya, meski hanya beberapa nelayan saja yang menggelutinya. Satu wisatawan dikenakan biaya sebesar Rp200.000, dan diberi umpan gratis saat memancing.

“Saya siapkan tempat tidur dan makanan untuk penyewa kelong saya. Ini sudah saya lakukan sekitar setahun,” katanya.

Nelayan tradisional di Bintan lainnya, Abdul mengatakan melaut pada musim angin utara sama saja bunuh diri. Selain membahayakan keselamatan nelayan, angin kencang dan gelombang yang tinggi juga dapat merusak kelong yang terbuat dari papan dan kayu.

“Terlalu berbahaya kalau melaut sekarang,” ucapnya.

Harga ikan yang dijual pedagang di pasar pun naik saat nelayan tidak melaut. Bahkan pedagang jarang menjual cumi-cumi.(ANTARAKEPRI.COM)

468x60

No Responses

Leave a Reply