KEPRIMOBILE.COM (KMC), – Kebijakan anti-imigrasi yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump terus mendapat perlawanan.
Kali ini, lebih dari 120 perusahaan teknologi di AS mengajukan legal brief untuk menentang kebijakan tersebut.
Pihak yang bergabung ke keberatan resmi ini pun bukan perusahaan teknologi kecil.
Nama-nama besar, seperti Apple, Google, Intel, Facebook, hingga Twitter, ikut berpartisipasi.
Beberapa saat setelah pengiriman surat, dua nama besar lain di dunia teknologi, Tesla dan SpaceX, bergabung ke protes resmi ini.
Dua perusahaan itu sendiri dipimpin oleh Elon Musk, yang juga bergabung ke tim penasehat ekonomi kepresidenan Trump.
Legal brief tersebut sudah dikirimkan ke US Court of Appeals di San Francisco, AS.
Sebagaimana KompasTekno rangkum dari Bloomberg, legal brief tersebut berisikan berbagai argumen mengenai pentingnya para imigran untuk ekonomi dan masyarakat AS.
“Imigran membuat banyak penemuan besar bagi Negara, dan membuat beberpa perusahaan paling inovatif dan ikonik,” tulis para perusahaan di legal brief.
“Amerika telah lama mengakui pentingnya melindungi diri terhadap mereka yang akan membahayakan. Tapi itu telah dilakukan, maka sementara mempertahankan komitmen dasar untuk menyambut imigran–melalui peningkatan pemeriksaan latar belakang dan kontrol dari orang yang ingin memasuki negara,” imbuhnya.
Jumat lalu, Hakim Federal AS telah menarik untuk sementara kebijakan Trump tersebut. Dengan itu, para imigran dari tujuh negara yang masuk dalam kebijakan tersebut, diizinkan masuk ke AS.(TRIBUNPEKANBARU.COM)
Related Posts
Palestina kecam Israel gunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza
Alasan Starbucks Disebut Pro-Israel dan Ikut Diboikot
Unilever Pro-Israel, Pepsodent, Sunsilk, Royco, Hingga Bango Kena Boikot
Lagi – Lagi Kebohongan Zionis Israel Terungkap! 28 Helikopter Apache Israel Bunuh Tentara dan Warga Sipilnya
Amerika Kian Dalam Terlibat Pembunuhan Masal (Genosida) oleh israel di Gaza, Palestina
No Responses