KEPRIMOBILE.COM (KMC) , WASHINGTON DC – Salah satu janji Presiden AS Donald Trump semasa kampanye tahun lalu adalah menindak imigran ilegal.
Akhir pekan lalu ketika Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika (ICE) menangkap 680 orang di lima kota besar, komunitas imigran menjadi waspada.
Bagi jutaan orang yang hidup dalam bayang-bayang, banyak dari mereka mempunyai anak yang lahir di AS, ketakutan akan pemerintah Trump kini semakin terasa.
Cindy, sala satu imigran yang lahir di Guatemala, dan tiga anaknya tinggal dalam satu kamar tidur di apartemen bersama orang lain. Ia dibawa ke AS ketika berusia lima tahun.
Cindy belum juga mempunyai dokumen yang sah walaupun telah bekerja sejak usia 17 tahun.
Takut dideportasi, Cindy ingin tinggal di AS supaya bisa hidup lebih baik bagi diri dan anak-anaknya yang lahir di AS.
“Meskipun tidak mempunyai dokumen, saya merasa berasal dari sini. Saya bangga lahir di Guatemala, tetapi saya tidak dibesarkan di sana. Saya tidak tahu budaya di sana. Saya tidak tahu seperti apa rasanya tinggal di sana,” ungkapnya.
Diperkirakan 11 juta orang berada dalam situasi seperti Cindy, tinggal di Amerika – lebih dari separuh berasal dari Meksiko dan negara-negara Amerika Latin lainnya.
Presiden Donald Trump menandatangani keputusan Januari lalu yang memperketat penegakan imigrasi.(TRIBUNNEWS.COM)
Related Posts
Palestina kecam Israel gunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza
Alasan Starbucks Disebut Pro-Israel dan Ikut Diboikot
Unilever Pro-Israel, Pepsodent, Sunsilk, Royco, Hingga Bango Kena Boikot
Lagi – Lagi Kebohongan Zionis Israel Terungkap! 28 Helikopter Apache Israel Bunuh Tentara dan Warga Sipilnya
Amerika Kian Dalam Terlibat Pembunuhan Masal (Genosida) oleh israel di Gaza, Palestina
No Responses