KEPRIMOBILE.COM (KMC) , PARIS – Pihak berwenang Perancis mulai membongkar sebuah kamp pengungsi dari Afrika dan Afganistan di bagian timur laut Paris, kata polisi.
Menurut laporan media lokal, lokasi tersebut menampung sekitar seribu migran yang kebanyakan dari Afrika dan Afganistan.
Sekitar 350 anggota kepolisian mengambil bagian dalam operasi di daerah Porte de La Chapelle, kata polisi.
Operasi serupa terjadi pada November 2016, saat ribuan migran dipindahkan dari sebuah kamp kumuh di ibu kota Paris, yang jumlahnya telah berlipat ganda setelah penutupan yang disebut kamp pengungsi hutan di Calais, Perancis utara.
Sementara itu, Emmanuel Macron terpilih sebagai Presiden Perancis dengan menjual visi integrasi Eropa yang lebih bersahabat bagi iklim usaha.
Ia sekaligus mengalahkan Marine Le Pen, seorang ultra-nasionalis yang mengancam akan membawa keluar negaranya dari Uni Eropa (UE).
Kemenangan tokoh berhaluan tengah itu juga membuat sejumlah negara Eropa lain bernafas lega.
Sebelumnya, sejumlah negara kunci di UE sempat khawatir atas kembangkitan kelompok populis sebagaimana terjadi di Inggris saat keluar dari UE dan juga terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Mata uang euro juga mengalami kenaikan paling signifikan selama enam bulan terakhir dibanding dengan dolar AS.(TRIBUNBATAM.COM)
Related Posts
Palestina kecam Israel gunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza
Alasan Starbucks Disebut Pro-Israel dan Ikut Diboikot
Unilever Pro-Israel, Pepsodent, Sunsilk, Royco, Hingga Bango Kena Boikot
Lagi – Lagi Kebohongan Zionis Israel Terungkap! 28 Helikopter Apache Israel Bunuh Tentara dan Warga Sipilnya
Amerika Kian Dalam Terlibat Pembunuhan Masal (Genosida) oleh israel di Gaza, Palestina
No Responses