Ini 5 Makanan Pelemah Ingatan Menurut Pakar Otak Harvard

Ini 5 Makanan Pelemah Ingatan Menurut Pakar Otak Harvard

KEPRIMOBILE.COM – Pakar otak dan psikiater nutrisi asal Harvard Medical School, Uma Naidoo mempelajari bagaimana bakteri dalam usus dapat mempengaruhi proses metabolisme dan inflamasi dalam otak, yang pada akhirnya juga mengganggu fokus dan memori.

Oleh karena itu, dia menyarankan sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan otak, ketajaman otak, dan membantu proses membuat keputusan.

Apa saja makanan yang dimaksud? Berikut ini ulasan Naidoo, seperti dikutip dari CNBC Make It.

5 Makanan yang Bisa Melemahkan Fokus dan Ingatan

1. Gula Tambahan
Otak membutuhkan dan memanfaatkan glukosa untuk aktivitas selnya. Akan tetapi, pola makan tinggi gula justru bisa menimbulkan timbunan gula berlebihan pada otak.

Menurut Naidoo yang juga penulis buku This Is Your Brain on Food, hal tersebut mengganggu elastisitas hippocampus, bagian dalam otak yang berkaitan dengan memori.

2. Makanan yang Digoreng
Ada sebuah penelitian yang menunjukkan, mengonsumsi banyak makanan yang digoreng dapat berakibat buruk pada pembuluh darah yang mensuplai otak dengan darah.

Penelitian lain juga menyebutkan, seseorang yang memiliki pola makan tinggi gorengan akan cenderung mengalami depresi.

Menurut Naidoo kamu bisa mengubah kebiasaan mengonsumsi makanan gorengan secara bertahap. Jika kamu tiap hari mengonsumsi makanan yang digoreng, cobalah dikurangi menjadi sekali dalam seminggu.

3. Glikemik Tinggi Karbohidrat
Makanan yang termasuk jenis ini yakni kentang, roti putih, dan nasi putih. Para peneliti menemukan, orang-orang yang gemar mengonsumsi karbohidrat berkualitas baik seperti gandum utuh, lebih terhindar dari depresi.

Beberapa contoh makanan lain yang direkomendasikan adalah wortel mentah, sayuran hijau, kebanyakan buah-buahan, dan sebagainya.

4. Alkohol
Penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal pada 2018, mereka yang meminum alkohol dalam batas wajar akan lebih terhindar dari demensia. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 gelas per minggu atau 4 gelas per hari, setidaknya sekali dalam sebulan.

5. Nitrat
Ada sebuah penelitian yang menyatakan, nitrat dapat mengubah bakteri dalam usus sedemikian rupa sehingga mengarah pada gangguan bipolar. Nitrat biasanya digunakan sebagai pengawet dan mempertajam warna makanan seperti pada bacon, sosis, atau salami.

Kandungan nitrat pada makanan juga diduga mendorong atau memicu depresi.

Source : detik.com

468x60

No Responses

Comments are closed.