KepriMobile.com – Toilet mewah yang sengaja dibangun demi menyambut kunjungan sang Putri Thailand ke pedalaman Kamboja teronggok begitu saja.
WC itu dibangun dengan biaya fantastis yaitu US$ 40 ribu atau sekitar Rp 537 juta. Sementara itu, mayoritas penduduk Kamboja di pedalaman tak mempunyai akses toilet bersih.
Dibangun demi Putri Maha Chakri Sirindhorn yang mengunjungi pedalaman Danau Yeak Lom. Namun kunjungannya ke negeri tetangga selama dua hari itu berakhir tanpa menggunakan fasilitas mewah itu.
Sang putri hanya melongok dari luar dan mengambil beberapa foto. Menyentuh pun tidak.
“Tidak, ia tidak masuk ke dalam kamar mandi. Ia hanya melihat dari luar dan mengambil beberapa gambar,” kta Ven Chuk.
Toilet itu lalu ‘dipindahkan’ dan bangunan ruangan tersebut diubah menjadi pos keamanan bagi turis yang mengunjungi danau itu.
Kisah ini menjadi berita utama di Kamboja,karena lebih dari 40 persen penduduk di pedalaman tidak punya toilet.
“Aku tidak pernah melihat WC semewah itu,” kata Ven Churk lagi.
Sementara itu, Gubernur Nhem Sam Oeun mengonfirmasi jika toilet mewah itu tidak digunakan.
“Toilet itu benar-benar modern, benar-benar indah… tapi tak bisa dipakai rakyat jelata karena hanya ditujukan untuk kaum ningrat,” imbuhnya. Ia juga menambahkan semua biaya ditanggung oleh perusahaan Thailand SGC yang biasa menangani urusan domestik kerajaan.
‘Insiden’ ini tidak ditulis di media-media Thailand Hal itu bisa berakibat fatal karena negara itu menerapkan undang-undang lese-majeste bagi siapapun yang mengkritik keluarga kerajaan. Hukumannya bisa 15 tahun penjara.(liputan6)
Related Posts
Parlemen Jepang Sahkan UU Keamanan Siber Aktif, Pemerintah Boleh Pantau Data Komunikasi Asing
“Kita Tak Boleh Jadi Bangsa Kacung” — Prabowo Ajak Negara OKI Bersatu Suarakan Kemerdekaan Palestina
Perang Dagang China dan AS Terus Makin Panas, China Naikkan Tarif Hingga 125% untuk Amerika Serikat
Ketahanan Ekonomi Nasional Terancam Akibat Kebijakan Impor Trump
Israel Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Jalur Gaza, Ini ‘Kejahatan Baru’
No Responses