KepriMobile.com – Seorang petinggi badan intelijen Irak sudah menghubungi otoritas keamanan Belgia jauh-jauh hari, sebelum akhirnya dua ledakan beruntun menyerang Ibu Kota Brussels. Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) menyiapkan serangan fatal ke lokasi penuh warga sipil di negara tetangga Belanda itu.
Kendati begitu, informasi intelijen yang dia peroleh tidak spesifik menyebut Brussels. “Sepertinya mereka mengubah sasaran terkait penangkapan Salah Abdeslam,” kata sumber inI.
ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Brussels kemarin yang menewaskan 34 orang serta melukai sedikitnya 130 orang. Media propaganda ISIS, Amaq, menyatakan semua pelaku sudah syahid karena meledakkan rompi bom masing-masing.
Sumber intelijen yang dihubungi kantor berita Associated Press mengatakan misi di Brussels melibatkan tiga pelaku bom bunuh diri.
“Serangan itu dirancang di Raqqa sejak dua bulan lalu, dan ada tiga pelaku,” ujarnya.
Jika menilik CCTV di Bandara Internasional Zaventem, ada indikasi ke arah sana. Polisi sedang menyelidiki rombongan tiga orang berwajah Arab yang bergerak mencurigakan di lobi bandara, mendorong troli, dan tidak bercakap-cakap satu sama lain. Satu orang di rombongan itu diyakini kabur karena bukan eksekutor bom bunuh diri. Sedangkan CCTV di Stasiun Maalbek belum melihat tanda-tanda pelaku, yang meledakkan diri di salah satu gerbong kereta bawah tanah padat penumpang.
Belgia berusaha keras meningkatkan kewaspadaan setelah Ibu Kota Prancis diserang aksi teroris November tahun lalu. Bahkan aparat Belgia berhasil mencokok salah satu dalang teror Paris yang buron sejak lama, yakni Abdeslam.
“Tapi yang kami khawatirkan terjadi juga. Kami diserang teror tiba-tiba,” kata Charles Michel, Perdana Menteri Belgia.
Menteri Luar Negeri Belgia, Didier Reynders, menyatakan dalam waktu empat bulan terakhir Abdeslam sudah membangun jaringan militan baru. Mereka setidaknya telah menyewa apartemen untuk koordinasi serta mengumpulkan senjata.
“Jumlah anggota lebih banyak dari 30 orang anggota Teror Paris,” kata Reynders.
Belgia menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari menyusul serangan mematikan itu. Negara-negara mitra mengecam teror bom di Brussels.
Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama, menawarkan bantuan kepada pemerintah Belgia untuk melacak para pelaku. “Kita harus membawa mereka yang bertanggung jawab ke hadapan hukum,” kata Obama kemarin.(merdeka)
Related Posts
Harga Minyak Mencapai Level Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir
Filipina Larang Impor Unggas dari Australia Akibat Wabah Flu Burung
PBB Gelar Voting, Palestina Raih Dukungan Mayoritas untuk Keanggotaan Penuh
Israel Setop Semua Bantuan ke Gaza usai Rebut Perlintasan Rafah, Zionis Sama Saja Hukum Mati Semua Warga Palestina
WFP Sebut Kelaparan Massal Terjadi di Gaza Utara
No Responses