KEPRIMOBILE.COM – Taufik Hidayat secara tegas menyatakan tak mau menjadi pelatih bulutangkis meskipun banyak yang manawari. Bahkan ia menolak pinangan dari luar negeri.
Taufik merupakan legenda bulutangkis tunggal putra Indonesia. Ia peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2004 Athena dan juara dunia 2005 Anaheim.
Di kejuaraan beregu, bersama tim Piala Thomas, Taufik meraih gelar juara pada tahun 2000 Kuala Lumpur dan 2002 Guangzhou. Selain itu menjadi juara Asian Games 1998 Bangkok, 2002 di Busan dan 2006 di Doha.
Rentetan prestasi itu pula yang membuat Taufik banyak ditawari sebagai pelatih bulutangkis. Tak tanggung-tanggung ajakan menukangi sebuah tim bulutangkis bahkan kerap datang dari luar negeri.
Namun ternyata, Taufik Hidayat yang memutuskan pensiun menjadi atlet tak ingin melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Seperti halnya eks pebulutangkis nasional pada umumnya. Suami dari Ami Gumelar ini rupanya punya pertimbangan tersendiri.
“Enggak ada keinginan (untuk menjadi pelatih bulutangkis) karena memang enggak gampang,” kata Taufik.
“Mengikuti ponakan saja kesal sendiri, apalagi melatih banyak orang. Makanya jadi pelatih itu hebat, enggak gampang, apalagi melatih anak-anak butuh kesabaran yang tinggi. Nanti, tiba-tiba lari atau ini lah,” ujarnya.
“Lalu kalau kita melatih juga harus punya dasarnya. Sekarang misalnya saja ukuran lapangan badminton saja kita enggak tahu, kalau pelatih kan harus tahu. Ukuran panjang, lebar, apa segala macam. Tapi kalau ngomong saya bisa, kalau praktik tak bisa sama sekali.”
“Makanya ada orang bilang, kenapa sih tidak melatih? Memang tidak bisa gitu loh. Dari enggak bisa dan tidak mau. Mungkin belajar bisa, tapi ya sudah lah, sudah cukup juga. Memang fungsinya jadi pemain saja deh, bukan pelatih,” Taufik menuturkan.
Peraih medali emas Kejuaraan Asia 2000 Jakarta, 2004 Kuala Lumpur, dan 2007 Johor Bahru ini mengaku banyak menawarinya menjadi pelatih, tapi ajakan itu kemudian ia tolak.
“Yang menawari sih banyak. Dari Pelatnas? Tidak pernah. Karena mereka sudah tahu kali kalau saya tidak tertarik juga. Kalau di luar sih ada lah banyak. Tapi (saya) enggak mau lah,” dia mempertegas.
Source: detik.com
Related Posts
Danrem 031/Wira Bima Nimbrung Ikut Senam Zumba Bersama Seribuan Peserta BertuahPos City Run 2024
BERTUAHPOS CITY RUN 2024 Lombakan Lari 5K-10K, Total Hadiah Ratusan Juta
Prof Dr Reda Manthovani: Ses deux jambes ont été amputées, mais il est devenu un athlète extraordinaire. (L’histoire d’une athlète paralympique de Paris 2024).
Prof Dr Reda Manthovani: From Double Amputee to Extraordinary Athlete: Inspiring Stories from Paris 2024 Paralympics
Pemain Filipina Geger Otak, Ernando Ari Minta Maaf
No Responses