Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya mengungkapkan rencananya untuk mendorong program biodiesel, termasuk pencampuran 50% minyak solar dengan 50% minyak kelapa sawit (B50).
Ke depannya, program ini akan ditingkatkan hingga mencapai B100, yakni biodiesel murni yang berbahan baku minyak kelapa sawit sepenuhnya.
Menurut Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, menjelaskan bahwa tantangan utama dalam mewujudkan biodiesel B100 adalah meningkatkan produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
Dia mengatakan, ketersediaan CPO di Indonesia harus segera diperbanyak, salah satu caranya melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Namun, upaya tersebut masih menghadapi berbagai kendala.
“Yang utama adalah meningkatkan produktivitas, terutama melalui PSR,” ujar Eddy dalam acara Peluncuran Buku “Sawit, Anugerah yang Perlu Diperjuangkan” pada 5 September kemarin.
Eddy menilai pemerintah harus meningkatkan produksi CPO dalam negeri terlebih dahulu untuk mewujudkan hal tersebut.
Oleh sebab itu, dia mendesak pemerintah agar memperbarui hulu produksinya, yaitu tanaman kelapa sawit, melalui replanting atau PSR.***
Tags:Related Posts
Pemerintah Cuma Bisa Dorong Industri Media Massa Temukan Model Bisnis Baru di Tengah Gempuran Digital dan Badai PHK
Prabowo Bakal Tambah Impor LPG dan Minyak AS untuk “Ambil Hati” Trump
Pak Presiden, Sektor Pertanian dan UMKM Masih Butuh Impor
Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Kota Bogor, Sejumlah Bangunan Alami Kerusakan
Ekspor Udang RI Terancam, Pemerintah Diminta Bidik Pasar Baru
No Responses