KepriMobile.Com – Wilayah perairan Meranti Provinsi Riau yang kerap digunakan penjahat untuk memasok berbagai barang seludupan, Polres Meranti mengaku kewalahan.
Ini disebabkan karena tak adanya pengawasan yang optimal serta minimnya peralatan yang dimiliki Polres tersebut untuk menangkal aksi kejahatan tersebut.
“Belum ada Satpolair di Polres Kepulauan Meranti ini. Yang ada hanya sebatas pos polisi perairan di jalan Ahmad Yani itu. Ini sangat butuh sebenarnya,” kata Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad, Jumat (30/10/2015).
Perairan Meranti berbatasan sebelah utara Selat Malaka, Malaysia dan Kabupaten Bengkalis, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Siak.
Di sebelah baratnya berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Siak. Sebelah timur bertasan dengan Selat Malaka, Singapura dan Kabupaten Karimun. Ini lah titik yang rawan terjadinya aksi penyelundupan.
Luas Wilayah Meranti secara keseluruhan sekitar 3.707,84 km2 (kilo meter kuadrat) dan memiliki 101 desa yang tersebar di tiga pulau utama yakni Pulau Tebingtinggi, Pulau Rangsang, dan Pulau Merbau.
“Selain tiga pulaua utama ini, ada juga beberapa puluh pulau kecil yang lain,” imbuhnya.
Untuk menjangkau daerah-daerah itu, harus menggunakan transportasi laut. Sementara transportasi laut milik Polres Kepulauan Meranti saat ini belum ada kata Pandra.
(tribunbatam)
Related Posts
11 Kasus Sembuh Covid-19 di Tanjungpinang, Salah Satunya Balita Satu Tahun
22 Trip Kapal Hari Ini, Cek Jadwal Kapal Ferry Domestik Sekupang Batam Disini
Mobil Mewah dari Singapura di Gudang Persero Batam, Ini Penjelasan Bea Cukai
Hampir Semua Nakes di Karimun Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Tahap Pertama
Long Weekend, Ini Jadwal Kapal Ferry di Pelabuhan SPB Tujuan Dumai dan Anambas
No Responses