Kisah Korban Longsor Ponorogo Yang Kehilangan Suami, Ortu, dan Lima Kerabatnya

Kisah Korban Longsor Ponorogo Yang Kehilangan Suami, Ortu, dan Lima Kerabatnya

KEPRIMOBILE.COM (KMC) , PONOROGO – Ditemui di rumah pengungsian korban longsor di Desa Banaran, Dwi Ariska (18) terlihat sedang mengajak bercanda putrinya, Humaira, yang berusia tiga setengah bulan.

Sudah tidak tampak kesedihan di raut wajahnya. Dwi Ariska baru saja kehilangan suaminya, Sumaryono (23) dan orangtuanya Pujianto (50) dan Siam (45).

Dwi juga kehilangan bibinya, Situn dan pamannya Tolu, dua saudaranya Menit dan Jadit, serta dua orang yang masih satu keluarga dengannya, Katemon dan Suyono.

Ariska mengatakan,suaminya, orangtuanya, paman dan bibinya, serta dua kerabatnya pergi ke ladang untuk memanen jahe.

Ariska mengatakan, pagi itu suaminya diajak orangtuanya pergi memanen jahe meski usia jahe baru enam bulan dan belum waktunya dipanen.

“Sebenarnya belum waktunya panen, tapi karena khawatir kena longsor, makanya buru-buru dipanen,” katanya sambil putrinya, Humaira.

Tidak ada firasat ataupun tanda-tanda yang aneh, saat orangtua, suami dan anggota keluarganya berangkat ke kebun. Suaminya dan orangtuanya, kata Ariska, berangkat bersama-sama dari rumah pamannya.

Sudah 15 hari, sejak sebelum terjadi bencana longsor, dia, suami dan anaknya serta dua orangtuanya tidur di tempat pengungsian. Rumah pamannya, Tolu dipilih sebagai tempat pengungsian karena lokasinya lebih aman.(TRIBUNBATAM.COM)

468x60

No Responses

Leave a Reply