Polisi telah menahan 994 orang terkait kerusuhan Prancis yang makin meluas. Kekacauan ini buntut panjang penembakan seorang remaja berusia 17 tahun oleh polisi.
Kerusuhan ini sudah berlangsung selama tiga malam empat hari dan makin meluas. Bahkan pemerintah Prancis telah menurunkan 45 ribu pasukan polisi dan kendaraan lapis baja untuk mengamankan kerusuhan.
Kerusuhan tersebut, demikian AFP, saat ini makin meluas dan menjalar ke kota-kota seperti Marseille, Lyon, Toulouse, Strasbourg dan Lille serta Paris. Tidak ada tanda-tanda akan berhenti.
Sebelumnya, polisi Prancis menembak remaja keturunan Aljazair dan Maroko berusia 17 tahun bernama Nahel di Nanterre pada hari Selasa (27/6). Nahel diketahui sedang mengendarai mobil ketika dia dipaksa menepi oleh polisi karena dianggap melakukan pelanggaran lalu lintas.
Awalnya polisi melaporkan bahwa seorang petugas telah menembak Nahel, karena mengendarai mobil ke arah petugas polisi tersebut. Namun kronologi ini ternyata “palsu” setelah video saat kejadian beredar di media sosial.
Buntut insiden ini, seorang petugas polisi setempat tengah diselidiki atas pembunuhan karena menembak remaja tersebut.
Kejadian ini menjadi krisis terbesar selama Presiden Emmanuel Macron memimpin. Bahkan Macron meminta seluruh platform media sosial untuk menghapus semua video yang menampilkan penembakan terhadap remaja tersebut.
Related Posts
Pendaftaran CPNS 2024 Diperpanjang hingga 10 September
Minggu, BMKG Prakirakan Cuaca Berawan dan Hujan di Mayoritas Kota Besar Indonesia
Penghormatan Tertinggi Danrem 031/WB pada Veteran Pejuang: Jangan Sungkan, Kami Siap Bantu
Meski Diguyur Hujan, Para Runner Bertuah Pos City Run 2024 Tetap Semangat
Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-64, Kejaksaan Tinggi Banten Gelar Donor Darah dan Bakti Sosial
No Responses