KEPRIMOBILE.COM (KMC) , SURABAYA – Saat ini harga cabai di pasaran tembus hingga Rp150 ribu per kilogram di pasar tradisional Surabaya. Hal ini karena pasokan berkurang dan jalur yang dilalui untuk distribusi cabai sering terkena banjir.
Mahalnya cabai di pasaran, tidak membuat petani di Kelurahan Made, Surabaya, meraup keuntungan besar. Justru yang dirasakan hasil panen cabai kurang maksimal karena faktor cuaca serta penyakit yang menyerang tanaman.
Menurut Samiran petani cabai, semenjak mulai aktivitas bercocok taman sekitar tiga bulan lalu, intensitas hujan sangat tinggi. Ini mengakibatkan tanah lengket dan tumbuh kembang tanaman cabai tidak maksimal.
Hal ini berdampak pada produktivitas panen cabai menjadi rendah. Akibatnya, petani cabai mengalami kerugian yang cukup besar.
“Dari modal tanam sebesar Rp15 juta, hingga saat ini hanya kembali Rp3 juta, dengan kualitas hasil panen yang kurang baik. Cabai dihargai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan kualitas cabai yang super dihargai Rp120 ribu per kilogram,” kata Samiran.
Dia mengakui, petani tidak pernah merasakan dampak dari harga cabai yang tinggi. Petani cabai berharap adanya perhatian dan penyuluhan dari pemerintah agar bisa meningkatkan kualitas produksi cabai.(OKEZONE.COM)
Related Posts
Palestina kecam Israel gunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza
Alasan Starbucks Disebut Pro-Israel dan Ikut Diboikot
Unilever Pro-Israel, Pepsodent, Sunsilk, Royco, Hingga Bango Kena Boikot
Lagi – Lagi Kebohongan Zionis Israel Terungkap! 28 Helikopter Apache Israel Bunuh Tentara dan Warga Sipilnya
Amerika Kian Dalam Terlibat Pembunuhan Masal (Genosida) oleh israel di Gaza, Palestina
No Responses